Masacre of Innosences, Peter Paul Rubens, 1611 - 1612 Bulan Desember tak hanya bulan hujan. Bagiku yang dibesarkan secara Katulik dalam keluarga Katulik saleh, Desember secara tradisional juga bulan Natal. Sebuah bulan yang sempurna, seperti bulan Agustus dan Sura. Sebuah bulan yang dingin di luar, hangat di dalam. Keluarga berkumpul menunda acara-acara bepergian sebab hujan, bakso panas Lik Suta atau ubi goreng tepung, pohon natal di pojok ruang tamu, latihan drama untuk natalan sekolah, sukacita menyongsong kelahiran bayi Yesus, kapal-kapal kertas mengambang di pekarangan yang tergenang, bermain mata dengan cewek idaman di aula sekolah sambil menunggu hujan reda, lagu ‘I Saw Mommy Kissing Santa Clause’ mengalun dari Sharp radio tape, bahkan ketika kehujanan paling hujan sekalipun selalu ada yang terasa nikmat, yaitu sesuatu hangat di dalam hati, kehangat bulan Desember. Dan puncaknya tentu saja misa Natal di gereja Paulus Miki Salatiga. Ini kenangan-kenangan masa kecilku yang menjadi
Comments