PARA BINATANG (puisi)

KUTU ROMANTIK REVOLUSIONER

Kepala adalah pusat kekuasaan.
Rambut kancah politiknya.
Pejuang bawah tanah itu kutu.
Satu minggu kumpul denganmu;
pergumulan liar.
Sel revolusi membelah diri.
Beranak-pinak.
Gatal sekali.
Tapi tak peduli.


BEKICOT OTONOM

HORE !
Aku punya dua kelamin.
Segalanya jadi lebih mudah.
Tidak ditindas ...
Tidak menindas ...
Tidak ditipu;
politik persetubuhan.



TOKEK KETERASINGAN

Tok Tok Tokeeek !
Tok Tok Tok ...
Spadaaa !
Ya, Siapa ?
Harapan ...
Kecemasan ...
Tamu undangan ...
Tamu tak diundang ...
Tok Tok Tokeeek !
Dan seterusnya.
Pintu tak pernah dibuka.
Mendera diri sendiri dengan paranoi.
Kita bernikmat sado - masoki.
Tahu-tahu;
mati ...


KECOAK WC

Di WC umum ramai terminal.
Berkeliaran.
Memanggilimu.
Sebagai kawan.

Kamu kesepian.
Memberakkan emisi perlawanan akan penolakan.
Tinja-tinja diusung kecoak-kecoak.
Saluran bawah tanah.
Jaringan arus bawah.
Antar pemberak-pemberak sunyi.
Antar WC-WC umum ramai terminal.
Kecoak-kecoak sebagai kawan.

Siapa lawan ?
Di WC-WC tidak umum.
Kamu kesepian.
Mengonanikan penolakan.


KUCING BASIK INSTING

Beranak kandung.
Malah dimakani sendiri.
Tidak merasa kehilangan.
Bukan kriminal.
Tanpa kekejian.
Ketahuan manusia.
Biasa saja.
Manusia;
merasa ditelanjangi.


ANJING BUDUK

Mendengking.
Kena gebuk.
Mati.
Dikuliti.
Dalam sendawa.
Kenyang manusia bersyukur, ucapnya;
Anjing !
Maksudnya ia ingin berkata;
Manusia !


MANUSIA

Buaya.
Kaya - Miskin.


Didot Klasta
Salatiga, pertengahan 2000an

Comments

Popular posts from this blog

WIT … WITAN PLASTIK (naskah pertunjukan)

MIMPI BURUK ROCK (gaya) INDONESIA

SEBUNGKUS PUISI-PUISI HUJAN