Posts

Showing posts from 2013

PERTARUNGAN-PERTARUNGAN #2 (kenangan terindah)

Image
Europese Lagere School (ELS) pertama, hanya sampai kelas 3. Sekarang SD Salatiga II. Dulu terkenal dengan sebutan SD Eropis, sekolahanku. Cukup banyak orang yang berkomentar bahwa potonganku khususnya wajahku selain ada unsur menarik hati atau membuat penasaran, juga ada unsur sangar. Soal menarik hati atau membuat penasaran tak usahlah kubahas karena sudah jelas dan biar demikian adanya, tapi untuk soal kesangaran, aku harus menceritakan sesuatu pada kalian supaya segalanya menjadi jelas. To Apa yang kau ketahui tentang lagu Apuse? Ya, sebuah lagu dari sebuah daerah yang kalau jaman Sukarno disebut Irian (Barat) dan katanya Irian adalah singkatan dari : ‘Ikut Republik Indonesia Anti Nederland, kalau jaman Suharto disebut Irian Jaya (mungkin maksudnya neo raja jawa gila kuasa harta jaya di Irian), terus sejak jaman Gus Dur disebut Papua katanya untuk memberikan pengakuan dan penghormatan terhadap cultural identity and cultural dignity, dan sementara itu ka...

KESEHATAN KOMUNITAS BERBASIS KOMUNITAS (?) (artikel)

Artikel ini adalah kontribusi saya untuk salah satu edisi Koran Komunitas yang diterbitkan oleh Lembaga Studi Kesetaraan, Aksi dan Refleksi (LSKaR) Salatiga. Sekarang sampai orang-orang di pinggir jalan, di pasar, di warung kopi, kasak-kusuk tentang tatanan baru yang bisa menopang kehidupan yang lebih baik bagi semua. Tahukah saudara ? Ada kenyataan mengkhawatirkan dimana potensi dan kekuatan nyata masyarakat (baca : komunitas) untuk menghadapi tantangan, memecahkan persoalan, memenuhi kebutuhan, meraih cita-cita dan mewujudkan harapannya telah dipisahkan ataupun diambilalih dari dirinya sendiri oleh berbagai pihak atau otoritas untuk kepentingan-kepentingan yang sejatinya bukan kepentingan komunitas. Pihak atau otoritas ini karena kekuatan pemaksa atau kuasanya menempatkan dirinya pada kedudukan lebih tinggi, istimewa dan tak tersentuh, yaitu kuasa modal dan kuasa politik. Misalnya saja, kemampuan komunitas untuk mengelola kebutuhan airnya sendiri diambilalih oleh sebuah otorit...

PERTARUNGAN-PERTARUNGAN #1 (kenangan terindah)

Image
Piknik SD. Salatiga 2 (Eropis) ke Sriwedari - Bale Kambang Solo. Kemungkinan tahun 1982, saat aku kelas 6. Di kanan Bu Ning guru agama katolik, di belakang Kang Wasito 'tukang kebun' (Pak Bon) sekolah. Kami; (depan) aku, Arifin, Nasradin. (belakang) Kairul(?), Suharwanto / Itheng, Tanto (kelas 5), Purwanto, Wahyu Kristiono. Cukup banyak orang yang berkomentar bahwa potonganku khususnya wajahku selain ada unsur menarik hati atau membuat penasaran, juga ada unsur sangar. Soal menarik hati atau membuat penasaran tak usahlah kubahas karena sudah jelas dan biar demikian adanya, tapi untuk soal kesangaran, aku harus menceritakan sesuatu pada kalian supaya segalanya menjadi jelas. Kis SD. Eropis dulu adalah sekolah hanya bagi sinyo-sinyo Eropah totok di Salatiga. Bangunannya agak muram namun keras perkasa. Tembok tebal kusam dan dingin, pintu-jendela besar nan tinggi berkusen total jati, tiang-tiang...

MINGGAT (kenangan terindah)

Pada hari Minggu yang cerah di medio ‘80an, Bapak pergi ke Jogja urusan keluarga, Ibu dimana kulupa, mungkin santai luluran sambil membaca majalah wanita. Di kamarku berkumpul temen-temenku; SyLg yang merupakan tetangga sebelah, ArYk dari kampung Krajan dan aku sendiri. Kami sedang berkutat mengotak-atik speaker dari radio tape recorder-ku. Ceritanya mencari cara biar suaranya lebih mantep. Tapi kami tak melakukan hal-hal elektronik bersolder, kawat tenol dan sekitarnya. Kami hanya perlu drei kembang dan dudukan pot bunga besar warna hijau kekuningan yang dalamnya berongga dan kalau dengan potnya ditaruh di ruang tamu rumahku bentuknya nampak berlebihan sebab ruang tamu rumahku kurang gaya. Caranya; copot speaker dari tape, lantas telungkupkan speaker itu di mulut dudukan pot menghadap ke bawah, maka suaranya akan agak jadi lebih jedug-jedug. Tepatnya jedung-jedung sebab ada unsur seperti sesuatu nyemplung sumur, tapi okelah.

GITA CINTA PRA SMA DAN SEKITARNYA (kenangan terindah)

Image
Bangunan SMP N 1 Salatiga jaman dulu kala. Baiklah ... Menyambung omongkosongku tempo hari, menginjak bangku SMPN I Salatiga (yang merupakan SMP-nya remaja-remaja terpandai seSalatiga), seiring dengan mulai berdenyutnya kelenjar-kelenjar misterius keremajaan, aku tak lagi tertarik dengan musim-musim bermain yang mbocahi seperti pas masa ingusan. Di satu sisi aku mulai tertarik dengan keasyikan-keasyikan bersendiri misalnya menulis puisi, menggambar, mendengarkan Rush, Manfredman Earth Band, Yes, Genesis, Queen, Rolling Stones, Deep Purple dan semua yang top-top itu dari kaset-kaset kakakku, serta seperti kebanyakan kalian yang lelaki; melamun hal-hal seksual pornograpis – sambil onani tentu (YA THO?!). Di sisi lain aku memang tetap mengikuti musim-musim, tapi bukan lagi musim bermain mbocahi, melainkan musim bergaya dalam rangka gejolak darah puber. Gara-gara filem Flashdance, Breakin’ dan video music Michael Jackson aku pun bersama temen-temen kampung latihan break dance terutama ...

BAJINGAN, EH, JAGOAN CILIK (kenangan terindah)

Selain melempari rumah orang cina sebelah bengkel-garasi bis Subur saat rekayasa kerusuhan anti cina, misteri penembakan misterius sebab preman-preman ngambek terhadap golkar, mengibarkan bendera merah putih dari kertas minyak menyambut kedatangan jendral jagal presiden suharto meresmikan pabrik tekstil, nama gubernur propinsi jajahan indonesia timor timur adalah Arnaldo Dos Reis Araujo dan si hitam manis Sri Rochmatun dari Turusan yang kata temen-temen adalah kekasih monyetku serta beberapa xrstdgzkygblubblubblubcrotcrotcrot lainnya, salah satu hal masa kecil lain yang membekas dalam ingatanku adalah bagaimana kami bermain secara musiman. Kadang anak-anak seluruh kota kecil ini tiap hari main layang-layang ketika musim layang-layang. Kadang hanya anak-anak kampungku yang jadi gila bermain monopoli sebab seorang anak yang orang tuanya adalah salah satu dari sedikit orang tua kelas menengah bawah di kampung kami dibelikan permainan monopoli, sementara di kampung lain sedang musim ‘gapra...