Posts

GITA CINTA PRA SMA DAN SEKITARNYA (kenangan terindah)

Image
Bangunan SMP N 1 Salatiga jaman dulu kala. Baiklah ... Menyambung omongkosongku tempo hari, menginjak bangku SMPN I Salatiga (yang merupakan SMP-nya remaja-remaja terpandai seSalatiga), seiring dengan mulai berdenyutnya kelenjar-kelenjar misterius keremajaan, aku tak lagi tertarik dengan musim-musim bermain yang mbocahi seperti pas masa ingusan. Di satu sisi aku mulai tertarik dengan keasyikan-keasyikan bersendiri misalnya menulis puisi, menggambar, mendengarkan Rush, Manfredman Earth Band, Yes, Genesis, Queen, Rolling Stones, Deep Purple dan semua yang top-top itu dari kaset-kaset kakakku, serta seperti kebanyakan kalian yang lelaki; melamun hal-hal seksual pornograpis – sambil onani tentu (YA THO?!). Di sisi lain aku memang tetap mengikuti musim-musim, tapi bukan lagi musim bermain mbocahi, melainkan musim bergaya dalam rangka gejolak darah puber. Gara-gara filem Flashdance, Breakin’ dan video music Michael Jackson aku pun bersama temen-temen kampung latihan break dance terutama

BAJINGAN, EH, JAGOAN CILIK (kenangan terindah)

Selain melempari rumah orang cina sebelah bengkel-garasi bis Subur saat rekayasa kerusuhan anti cina, misteri penembakan misterius sebab preman-preman ngambek terhadap golkar, mengibarkan bendera merah putih dari kertas minyak menyambut kedatangan jendral jagal presiden suharto meresmikan pabrik tekstil, nama gubernur propinsi jajahan indonesia timor timur adalah Arnaldo Dos Reis Araujo dan si hitam manis Sri Rochmatun dari Turusan yang kata temen-temen adalah kekasih monyetku serta beberapa xrstdgzkygblubblubblubcrotcrotcrot lainnya, salah satu hal masa kecil lain yang membekas dalam ingatanku adalah bagaimana kami bermain secara musiman. Kadang anak-anak seluruh kota kecil ini tiap hari main layang-layang ketika musim layang-layang. Kadang hanya anak-anak kampungku yang jadi gila bermain monopoli sebab seorang anak yang orang tuanya adalah salah satu dari sedikit orang tua kelas menengah bawah di kampung kami dibelikan permainan monopoli, sementara di kampung lain sedang musim ‘gapra

JAMAN SEKARANG (artikel)

(hanya) Racauan sepanjang perjalanan panjang yang belum tentu tak berguna. Diambil dari salah satu edisi buletin Kabar Kalangan yang diterbitkan oleh Kalangan Kultura Media (dulu Lembaga Media Aksi Kalangan) Salatiga. Kawan, kau tentu tahu, ini tentang perjalanan sejarah agung menuju cakrawala cita-cita peradaban. Betapa kita telah begitu jauh dan tua namun tak kunjung lelah, tak kunjung ‘menjadi’, terus mencari bentuk hakiki. Saat-saat tertentu kita ingin sejenak minggir di bawah kerindangan bijak pohon asam uzur disemilirkan angin pelan sementara gerombolan burung terancam punah mengarah Barat bersama kesetiaan matahari … Tarik napas, ambil jarak dengan hiruk-pikuk kenyataan, mengamatinya secara jernih-mendalam untuk menemukan pengertian-pengertian, tetapi selalu tak mudah. Seperti mencoba memahami suatu konstelasi kesemrawutan namun berada (terjebak?!) dalam kesemrawutan itu. Potongan, serpihan, remah fakta-fakta dan fiksi-fiksi hilir-mudik keluar-masuk kepala. Terkadang beri

TENTANG KOTA BESAR (dari Bob Dylan)

Image
Menghambur ke daerah Barat yang liar Tinggalkan kota tercinta tak berhingar-bingar Kukira telah lihat segala sukses - sengsara Sampai akhirnya tiba di ini kota Banyak orang terpuruk mengaisi tanah Banyak gedung menjangkau langit megah Di New York saat musim dingin Angin bertiupkan salju sekeliling Berjalan tanpa tujuan Orang bisa beku hingga tulang Dan aku menggigil hingga tulang Koran kota menulis berita Ini terdingin sejak tujuh belas tahun sebelumnya Dan aku tak pernah lebih dingin sesudahnya Kuraih gitarku tua Meloncat ke kereta bawah tanah kota Menggelinding, terayun, terseok sepanjang jalan Tibalah di pusatnya keramaian : Greenwich Village, selamat datang

PENGAMEN PAGI (puisi)

Seorang pengamen pagi Ikat kepala macam generasi bunga Kacamata Elton John penuh aksi Kuning plastik sungguh gaya Dia datang petik intro lagu lama Pada sebuah gitar tua Pada sekian recehku sebagai kaum lebih punya Trima kasih Oom Tak bepergian Oom ? Rambutnya bagus Oom Permisi Oom Aku tersenyum antara suka dan terpaksa Seorang pengamen pagi pergi Menyisakan melodi Di mana tinggalnya ? Apa ceritanya ? Kuingin panggil dia kembali Sekedar tanya nama yang dia pasti punya Kan kucatat dalam buku Berjudul : daftar saudara Tapi pagar rumah membuat lupa Seorang pengamen pagi pergi Mengikuti dan diikuti angin entah penghujung kemarau ini Dan kutuliskan puisi Padamu lelaki entah, sampai nanti Jumat Kliwon 9 Oktober 2009

TUKANG PARKIR TUA (puisi)

Tukang parkir tua atas Pujasera Propesional, ramah dan bersahaja Tukang parkir tua prapatan toko Natalia mBecak 20an taon lamanya Asam urat menggrogoti kaki perkasa Kini bertahan sebisanya Tukang parkir tua rental film Q-men namanya Ngglesot di aspal merokok lintingan tak bernama Bagaimana dia punya cerita ? Tukang parkir tua Indonesia pusaka Kawan, teruskan ceritanya … Didot Klasta Salatiga 2010

PETANI DI TENGAH-TENGAH KOTA (puisi)

petani muda dengan anaknya belia di tengah-tengah kota sehabis panen tegal kering tak seberapa bakso pangsit di ceruk jalan jendral sudirman sekali-kali hiburan rumahnya ? jauh sana desa pinggiran mana ? tak kelihatan apa namanya ? tak kedengaran petani muda dengan anaknya belia di tengah-tengah kota ngungun mirip ketela sunyi jelata salatiga 2010