PERCAKAPAN SUNTUK (racauan)
Orang-orang nongkrong di warung nasi rames sebelah bengkel tambal ban sepeda di bawah pohon kelengkeng mandul ini tak lagi bisa marah pada nasib yang tak ada dan bisnis memangsa yang nyata. Bukan sebab marah tak menyelesaikan masalah, tapi sebab ada yang lebih menusuk dari marah. Kesinisan pinggiran yang mencibir dan peduli setan dan jalan terus secara nekad menggembleng digembleng kenyataan sehari-hari dengan harga beras membumbung. Dan orang-orang penting di masyarakat mulutnya makin enak buat ditabok sebab lagaknya meninjau operasi pasar seperti gumpalan kentut tambun berpakaian politisi menyeka lemak nista pada gelambir-gelambir skandalnya. Lalu tak ada jago kampung berkokok lantang di desa-desa sedang dalam proses terus makin terbunuh.