WIT … WITAN PLASTIK (naskah pertunjukan)

Naskah ini dibuat atas permintaan remaja-remaja dusun Karang Balong (kelurahan Bener kec. Tengaran kab. Semarang Jawa Tengah) yang ingin tampil dalam acara Festival Mata Air 2016 di Muncul (kel. Rowoboni kec. Banyubiru kab. Semarang Jawa Tengah).
Melalui organisasi yang kubikin dengan istriku; Lembaga Media Aksi Komunitas KALANGAN atau Kalangan Kultura Media, antara tahun 2008 - 2010 aku berkesempatan untuk menjalankan program pengorganisiran komunitas intensif di dusun Karang Balong yang neliputi bidang-bidang : sanggar belajar untuk anak, organisasi muda-mudi dan kegiatan seni budaya khususnya teater. 


Kostum dan Make up :
Seluruh pemain berkostum hitam-hitam (syukur baik perempuan maupun laki-laki bawahnya legging, dengan make up badut, berkalung botol aqua 500 ml yang diisi pasir.
Catatan :
Pastikan ada mic di panggung.

MULAI

Seluruh pemain masuk panggung duduk bersila.
Pemain 1 berdiri membaca puisi, selesai terus duduk)

Puisi :

Ada sejuta pohon dikepalaku
Beraneka macam
Rimbun, rindang
Angin semilir
Burung berkicau


Aku bertapa di bawah sejuta pohon di kepalaku
Sejuta tahun lamanya seimbang yinyang
Sampai datangnya monster pembangunan
Beserta omongkosong kemajuan
Lantas sejuta pohon dikepalaku bertumbangan

Pemain 2 berdiri : Wit pelem (terus duduk)
Pemain 3 berdiri : Wit rambutan (terus duduk)
Pemain 4 berdiri : Wit duren (terus duduk)
Pemain 5 berdiri : Wit sengon (terus duduk)
Pemain 6 berdiri : Wit kluwih (terus duduk)
Pemain 7 berdiri : Wit krambil (terus duduk)
Pemain 8 berdiri : Wit kates (terus duduk)
Pemain 9 berdiri : Wit ringin (terus duduk)
Pemain 10 berdiri : Wit pring (terus duduk)
Pemain 11 berdiri : Wit kamboja (terus duduk)
Pemain 12 berdiri : Wit jati (terus duduk)
Pemain 13 berdiri : Wit randu (terus duduk)
Pemain 14 berdiri : Wit pokat (terus duduk)
Pemain 15 berdiri : Wit nongko (terus duduk)
Pemain 16 berdiri : Wit gedhang (terus duduk)
Pemain 17 berdiri : Wit mahoni (terus duduk)
Pemain 18 berdiri : Wit pete (terus duduk)
Pemain 19 berdiri : Wit asem (terus duduk)
Pemain 20 berdiri : Wit klengkeng (terus duduk)
Pemain 1 berdiri : (mikir) Wiiiit … Wiiiit … Mall megaaah! (tetap berdiri)
Pemain lainnya : WoooooW!!! … Kuereeeeen!!!
Pemain 2 berdiri : Jalan tol megaaaah! (tetap berdiri)
Pemain lainnya : WoooooW!!! … Kuereeeeen!!!
Pemain 3 berdiri : Pabrik megaaah! (tetap berdiri)
Pemain lainnya : WoooooW!!! … Kuereeeeen!!!
Pemain 4 berdiri : Apartemen megaaah! (tetap berdiri)
Pemain lainnya : WoooooW!!! … Kuereeeeen!!!
Pemain 5 berdiri : Pom Bensin megaaah! (tetap berdiri)
Pemain lainnya : WoooooW!!! … Kuereeeeen!!!
Pemain 6 berdiri : Perumahaan megah! (tetap berdiri)
Pemain lainnya : WoooooW!!! … Kuereeeeen!!!
Pemain 7 berdiri : Hotel megaaah! (tetap berdiri)
Pemain lainnya : WoooooW!!! … Kuereeeeen!!!
Pemain 8 berdiri : International AirPROTS megaaah! (tetap berdiri)
Pemain 9 berdiri : Beton! Beton! Beton! Beton! Beton! (tetap berdiri)
Pemain lainnya : WoooooW!!! … Kuereeeeen!!!
Pemain 10 berdiri : Wit! Wit! Wit! Wit! Wit … Witan plastik … (tetap berdiri)
Pemain yang masih duduk berdiri satu persatu sambil mengucapkan secara serampak : Wit-witan plastik, berulang-ulang
Semua : Wit-witan plastik … Wit-witan plastik … Wit-witan plastik … (terus berulang-ulang, akhirnya stop)
Semua : HIIIIIIII !!! AKU NGERIIIIIII !!!

(Menghormat penonton, selesai)


Didot Klasta Harimurti
Fremantle 12 Februari 2016

Comments

Popular posts from this blog

MIMPI BURUK ROCK (gaya) INDONESIA

SEBUNGKUS PUISI-PUISI HUJAN