KAMPUNGNYA UNYIL (racauan)

Mengelu-elukan Super Hero. Didot Klasta
10 Nopember adalah hari pahlawan, dan pada hari pahlawan ini kabar-kabar berseliweran bahwa Sarwo Edi Wibowo akan dipahlawankan. Kok bisa? Mungkin sebab komandan Resimen Para Komando Angkatan Darat (Kopassus tempo dulu) ini patriot pembela bangsa dan negara. Ya, ada kudengar konon dia mengatakan pada Lik Permadi 'penyambung lidah Sukarno' (Sukarno sendiri adalah 'penyambung lidah rakyat', jadi bayangkan ....) bahwa 50 tahunan lalu 3 juta komunis dibunuh atas perintahnya. Ada kubaca pembasmian ini sebab komunis mengancam keselamatan bangsa dan negara lewat pemberontakan khianat sangat jahat bernama 'G-30-S/PKI'.
"PKI itu aktif melawan korupsi dan Harian Rakyat menjadi bacaan popiler di kios-kios pinggir jalan penghidupan jelata waktu itu," begitu cerita nostalgia Bapak yang nasionalis - katolikis (kata temanku istilahnya 'markatul' : marhaenis katulik) dan saat pasukan Sarwo Edi Wibowo masuk di kotanya, beliau ikut latihan milisia ganyang komunis, lari-lari membawa salah satu jenis senapan terbaik di dunia; M1 Garand. "Tapi aku tak ikut operasi," kata Bapak lagi. "Waktu para mahasiswa CGMI (Central Gerakan Mahasiswa Indonesia, salah satu organisasi yang berafiliasi pada PKI) ditangkapi di UKSW (Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga) aku juga tak ikut-ikut. Padahal temanku yang tokoh nasionalis kampus termasuk yang mengkoordinasi penangkapan," tambah Bapak. "Yah ... PKI itu memang terkenal membela rakyat kecil," pungkas beliau.

Dari buku sejarah sekolah, guru sejarah, guru PMP (Pendidikan Moral Pancasila), guru PSPB (Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa) kutahu komunis itu ateis, tak bermoral, saling tukar setubuh antar pasangan suami-istri, mengintimidasi umat beragama, merampas tanah orang, mengeroyok polisi sampai mati, memukuli santri, menculik para jendral, menyayati tubuhnya, mencungkil matanya, merajang penisnya, membantainya sambil pesta seks massal. Dari buku sejarah luar sekolah kutahu PKI itu memperjuangkan tanah bagi petani kecil dan buruh tani, memperjuangkan kehidupan layak bagi buruh dan melawan penghisapan golongan majikan, memperjuangkan emansipasi perempuan, memperjuangkan hak pendidikan berkualitas untuk anak-anak, memperjuangkan tata kehidupan bersama yang dilandasi oleh nilai-nilai kesetaraan dan kebersamaan. Selain itu juga tak punya alat pencungkil mata dan tidak mengusik penis orang.

Lantas sejarah mana yang benar? Jika diperdebatkan mungkin kita perlu berdebat sampai sekian milyar tahun lagi hanya untuk menemukan bahwa perdebatan ini butuh milyaran tahun perdebatan berikutnya dan seterusnya. Mungkin jalan lebih praktis untuk meraih kebenaran adalah dengan mempertarungkan. Setidaknya demikianlah posisi kebenaran sejarah ini hingga hari ini; relatif. Namun ada kebenaran yang lebih meyakinkan, yaitu sejarah pertikaian itu sendiri. Dan maka jika Sarwo Edi Wibowo adalah penyelamat bangsa dan negara, tepatnya bagian bangsa yang mana? Negara dalam pengertian yang seperti apa? Jika Sarwo Edi Wibowo adalah pahlawan ... Bagi siapa? Tak mungkin bagi semua, karena kenyataan masyarakat adalah pertikaian. Dan harmoni hanya milik desa Si Unyil.


Didot Klasta
Fremantle, 10 Nopember 2015

Comments

Popular posts from this blog

WIT … WITAN PLASTIK (naskah pertunjukan)

MIMPI BURUK ROCK (gaya) INDONESIA

SEBUNGKUS PUISI-PUISI HUJAN