TENTANG KOTA BESAR (dari Bob Dylan)

Menghambur ke daerah Barat yang liar

Tinggalkan kota tercinta tak berhingar-bingar
Kukira telah lihat segala sukses - sengsara
Sampai akhirnya tiba di ini kota
Banyak orang terpuruk mengaisi tanah
Banyak gedung menjangkau langit megah

Di New York saat musim dingin
Angin bertiupkan salju sekeliling
Berjalan tanpa tujuan
Orang bisa beku hingga tulang
Dan aku menggigil hingga tulang
Koran kota menulis berita
Ini terdingin sejak tujuh belas tahun sebelumnya
Dan aku tak pernah lebih dingin sesudahnya

Kuraih gitarku tua
Meloncat ke kereta bawah tanah kota
Menggelinding, terayun, terseok sepanjang jalan
Tibalah di pusatnya keramaian :
Greenwich Village, selamat datang


Kuberjalan ke sana dan berhenti
Sebuah kedai kopi di blok ini
Naik ke panggung dengan gitarku
Menyanyi barang sesuatu lagu
Seseorang menepuk berkata :
Datanglah lagi kapan saja
Itu tadi macam nyanyian dusun
Di sini kami butuh penyanyi dusun

Yah, kuambil harmonika
Ini waktunya bekerja
Memompa paru-paru
Sedollar sehari upahku
Kutiup dan kutiup penuh tenaga
Seseorang bilang suka suara kupunya
Terus meracau bahwa ia suka
Sedollar seharinya
Lumayan juga

Setelah berminggu-minggu
Kudapat kerja baru
Lebih besar tempatnya
Demikian pula duitnya
Bahkan kuikut perserikatan
Dan wajib bayar iuran

Kini,
Ada kubaca perkataan mirip nabi
Bahwa mereka merampokku dengan selembar dokumen
Tak butuh waktu untuk tahu
Apa maksudnya dengan perkataan itu
Kebanyakan orang di meja makan
Tak punya cukup makanan
Tapi ada banyak pisau dan garpu
Dan mereka mesti terus merajangi sesuatu

Maka suatu pagi
Kumenghambur pergi dari big city ini
Merenggut tabir penglihatan
Menampak telanjang kenyataan
Tak lagi bernapsu-napsu
Pada langit Barat menawan palsu
Selamat tinggal New York kejam
Hallo East Orange dan harapan

salatiga medio 2000an

Comments

Popular posts from this blog

WIT … WITAN PLASTIK (naskah pertunjukan)

MIMPI BURUK ROCK (gaya) INDONESIA

SEBUNGKUS PUISI-PUISI HUJAN