KOTIMAH

Kotimah (semoga aku tak keliru ingat nama) adalah nama salah satu remaja perempuan di Kampung Ampera atau juga disebut Barak (Sosial). Di situ bersama sejumlah teman aku pernah memfasilitasi kegiatan belajar luar sekolah di dalam wadah Arena Belajar Bebas RUMAH BAMBU. Sekilas kegiatan Rumah Bambu di Kampung Ampera bisa disimak di sini https://www.youtube.com/watch?v=ZlA-NiGH5hA

Hitam manis kenceng lencir.
Matanya nakal-nakal nyalang.
SD keluar, sekarang paling 15.
Kalau tidak memulung, ngamen.
Kalau tidak melacur, mencuri.
Ngerti duit, mikir duit.
Belum matang, dipaksa gaya dewasa.
Tetep aja kanak belaka.
Walau kalau sudah main suka lupa,
Kotima rajin juga.
Sering menimba.
Dan larinya kencang.
Ngarang cita-cita klise ;
jadi dokter.

Waktu kukasih buku,
teman-temannya menggerutu.
Waktu kutuliskan nama,
teman-temannya tanda-tanya.
Waktu ia menggelendot padaku,
teman-temannya cemburu.
Waktu boleh ikut lomba,
teman-temannya tak terima.

"Mah suka main sama orang besar !"
"Banyak laki-lakinya !"
"Mah suka nyolong !"

Kubilang dengan sok : "Kita harus saling peduli ..."

Kotimah.
Bapaknya ngemis.
Maknya ngemis.
Adiknya ngemis.
Kakaknya ngemis.
Di atas nama
di halaman pertama buku belajarnya,
ada ia tulis : Esok Penuh Harapan !
Dan sebungkus lotis
yang ia tawarkan padaku ...
Dan binar matanya yang tetep ada
meski sekali dua ...
Dan harapan yang tak pernah bisa
dihancurkan ...
Dan romantikku yang berlebihan
soal perubahan ...
Membuatku mantap menulis puisi tentangnya.

Kotimah, tapi ...
Kenapa masih kukasih nb. begini :
"Mah, adik ...
Adakah kau baik-baik saja ?"


salatiga mungkin 2005

Comments

Popular posts from this blog

WIT … WITAN PLASTIK (naskah pertunjukan)

MIMPI BURUK ROCK (gaya) INDONESIA

SEBUNGKUS PUISI-PUISI HUJAN