BERPIKIR IDEOLOGIS KALA MEMPERTIMBANGKAN KAU (puisi)

Berdiri di pintu pagarmu. Kukuhkan privatisasi agraria. Ada rumor adam-hawa mendesing, dalam kebul knalpot hari-hari. Lalu-lintas cinta kota diburu waktu adalah uang ; sibuk. Bahwa hati kita tak mengenal klas. Ku mau dibilang sibuk biar tak sunyi, dikucilkan peradaban modern.

Sepanjang kabel listrik mendekor langit wajah elektrik. Dan awan alam jadi jemuran sarung gelandangan compang-camping. Burung-burung ciblek terdidik anarki (tidak ditindas aturan) jalanan. Polahnya kurang ajar menakar ; berapa tajam nyali macho yang kuhunus ? Sok eksistensial (keberadaan diri) jantan jagoan liberal. Tapi aku cuma punya ilmu sekolah dasar. Pengecut konservatip (kolot) anak-cucu rodi.

Aku bukan ahli pedang ... Gumamku.
Bahkan sekarang jaman senapan ! Sorak ciblek-ciblek.
Aku bukan militer ... Gumamku.
Arm struggle Coy (perjuangan bersenjata kawan) ! Sorak ciblek-ciblek.

Bangsat !
Pendirian revolusionerku bagai air di daun talas. Air adalah sungai tindakan hidup bercabang tiga. Pemenang. Pemenang. Dan Gamang ; atau Pecundang. Daun talas adalah cinta.

Aku tak mau itu semua. Aku mau menjadi delta. Bila malam purnama. Menggelar tikar, membikin unggun. Membakar ketela atau jagung. Ku gigit punyamu. Kau gigit punyaku. Hanya berdua saja. Luar biasa !

Memang luar biasa.
Sementara ...
Jurang kaya - miskin kian menganga.
Sesungguhnyalah ...
Menelan suatu perasaan antara kita.

Comments

Popular posts from this blog

WIT … WITAN PLASTIK (naskah pertunjukan)

MIMPI BURUK ROCK (gaya) INDONESIA

SEBUNGKUS PUISI-PUISI HUJAN